Metode Pembelajaran Tanya Jawab
Pengertian Metode Pembelajaran Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian
pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada
siswa, tetpi dapat pula dari siswa kepada guru. Metode tanya jawab adalah yang
tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan, baik di lingkungan
keluarga, masyarakat maupun sekolah.
Metode ini dapat diklasifikasikan
sebagai metode tradisional atau konvensional. Dalam metode tanya jawab, guru
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan siswa menjawabnya, atau sebaliknya siswa
bertanya guru menjelaskan. Dalam proses tanya jawab, terjadilah interaksi dua
arah. Guru yang demokratis tidak akan menjawabnya sendiri, tetapi akan
melemparkan pertanyaan dari siswa kepada siswa atau kelompok lainnya tanpa
merasa khawatir dinilai tidak dapat menjawab pertanyaan itu.
Dengan metode tanya jawab tidak
hanya terjadi interaksi dua arah tetapi juga banyak arah. Ketika anak
menanyakan tentang bilangan prima, sebagai misal, guru yang demokratis tidak
akan menjelaskan sampai tuntas tentang apa itu definisi bilangan prima, dan
kemudian memberikan contoh bilangan prima. Dari pertanyaan ini akan muncul
beberap orang ayang akan berinteraksi di dalam pertanyaan tersebut. Dalam
penggunaan metode mengajar di dalam kelas, tidak hanya Guru saja yang
senantiasa berbicara seperti halnya dengan metode ceramah. melainkan mencakup
pertanyaan pertanyaan dan penyumbang ide-ide dari pihak siswa.
Penerapan pembelajaran dengan metode
Tanya jawab dan diskusi akan sangat menarik untuk dikaji secara detail. Metode
Tanya jawab menawarkan keterampilan dalam mengkaji problem pendidikan dengan
cara diskusi sebagai solusi menghidupkan proses pembelajaran. Sebagian besar
siswa berpikiran bahwa belajar merupakan aktivitas yang menjenuhkan sekali
sering banyak siswa beranggapan duduk di ruang kelas ibarat sebuah ruang
tahanan. Problem demikian mungkin ada benarnya akibat siswa harus berjam-jam
dengan kerja pikiran pada sebuah pembahasan, bahkan beranggapan belajar lebih
menjadi beban yang menimbulkan gejolak daripada upaya mendapatkan ilmu pengetahuan.
Mungkin diantara siswa yang masih mau mengenyam pendidikan yang tidak lebih
dari sekedar menyatakan kehadiran di kelas atau sekedar mendapatkan nilai tanpa
kesadaran mengembangkan pengetahuan atau mengasah keterampilan berpikir.
Lenyapnya motivasi belajar siswa mungkin
berakar penyebab pada keterbatasan metode yang diterapkan guru yang membatasi
kemampuan mengasah keterampilan. Beberapa resep yang bisa dipakai dalam
menciptakan hasrat positif yaitu menetapkan siswa secara nyaman, memposisikan
siswa yang cocok saat pelajaran berlangsung, meningkatkan partisipasi aktif
pribadi siswa dan memakai media yang melahirkan kesan sembari menekankan ilmu
pengetahuan serta menyiapkan fasilitator yang telaten dalam menerapkan proses
pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan.
Mendesain proses pengajaran yang
memuaskan siswa merupakan salah satu aspek lingkungan serta pengawasan turut
menekankan rasa aman-nyaman sebuah proses pembelajaran di kelas. Selain itu
guru menciptakan motivasi dan menyiapkan siswa untuk meraih sukses melalui
tanya jawab dan diskusi serentak mengasah keterampilan berpikir siswa. Hal ini
telah dinyatakan Djamarah dan Zain (1996:107) bahwa metode bertanya merupakan
teknik penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama
dari guru kepada siswa dan dapat pula dari siswa kepada guru. Bersamaan pikiran
tersebut, Alipandie (1985:97) mengatakan metode tanya jawab adalah penyampaian
pelajaran oleh guru dengan jalan mengajukan pertanyaan dan siswa menjawab.
Definisi yang sama juga datang dari Djajojodisastro (1984:97) bahwa metode
Tanya jawab merupakan suatu cara menyampaikan bahan pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab oleh murid pada saat itu juga. Hakekat metode
tanya ini dilakukan secara lisan. Bertolak dari definisi-definisi diatas dapat
dinyatakan bahwa metode tanya jawab merupakan metode dimana guru mengajukan
pertanyaan secara lisan kepada siswa untuk dijawab. Sebaliknya demikian
pertanyaan menciptakan sugesti untuk menggiatkan pola berpkir siswa. Jika ada ketidak-jelasan
sesuatu memotivasi seseorang berupaya memaknainya.
Mengikut proses pembelajran dikelas,
yang lazim disaksikan adalah aktivitas verbal dalam wujud berbicara. Hal
demikian mengindikasikan suatu keterampilan verbal yang dimiliki oleh seorang
guru adalah terampil bertanya. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (Yandianto,
2000:608), bertanya artinya meminta keterangan, penjelasan, meminta supaya
diberitahu. Sementara Hasibuan dan Moedjiono (1986:62) bertanya merupakan
ucapan verbal yang meminta respons seseorang yang dikenai. Maksud respon berupa
pengetahuan dan hal yang butuh pertimbangan siswa.
Mengajukan pertanyaan kepada siswa saat
proses pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak dipisahkan dari metode apapun
yang dipakai, tujuan yang ingin dicapai, bagaimanapun kondisi siswa yang
dihadapi. Pertanyaan yang diajukan mengumpan siswa berpikir kritis pada pokok
bahasan yang sedang dipelajari. Guru merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan setiap upaya pendidikan. Karena itu adanya inovasi pendidikan
khususnya kurikulum dan peningkatan sumber daya manusia yang diproduk dari
upaya pendidikan bermuara pada faktor guru. Eksistensi peran guru dalam upaya
membelajarkan siswa sungguh dituntut multi peran sehngga menciptakan kondisi
belajar mengajar yang efektif.
Metode yang relatif tua namun masih
dapat diandalkan dalam teknik pembelajaran apapun adalah metode tanya jawab.
Luar biasa terjadi alur komunikasi yang diduga berpengaruh pada respon siswa
dan pada gilirannya akan berpengaruh pada prestasi belajar. Motivasi
berprestasi adalah suatu kondisi yang bisa menciptakan daya dorong atau sugesti
beraktivitas.
Dengan demikian, guru dan semua siswa
bermain tentang bilangan dan angka dengan perasaan senang (joyful learning),
bukan dengan perasaan takut ditunjuk oleh gurunya untuk menjawab pertanyaan,
atau diminta untuk menjawab pertanyaan dari guru. Oleh karena itu, penggunaan
metode tanya jawab akan lebih efektif jika diikuti dengan metode
lain, misalnya penugasan atau latihan, atau demonstrasi.. Bahkan dewasa ini
telah muncul beberapa pendekatan baru dalam proses pembelajaran matematika
telah mulai popular, misalnyacooperative learning, integrative learning, dan
realistic mathematics education atau contextual learning.
Hal-Hal yang perlu Diperhatikan dalam Metode Tanya Jawab
Adapun hal-hal yang perlu di perhatikan
dalam menerapkan metode ini adalah :
1. Guru
harus benar-benar menguasai bahan pelajaran, termasuk semua jawaban yang
mungkin akan di dengarkannya dari murid atas suatu pertanyaan yang di
ajukannya.
2. Guru
harus sudah mempersiapkan semua pertanyaan yang di ajukan olehnya kepada murid
dengan cepat.
3. Pertanyaan-pertanyaan
harus jelas dan singkat ini harus di perhatikan, sebab pertanyaan-pertanyaan
harus di ajukan secara lisan.
4. Susunlah
pertanyaan dalam bahasa yang mudah di pahami murid.
5. Guru
harus mengarahkan pertanyaan pada seluruh kelas.
6. Berikan
waktu yang cukup untuk memikirkan jawaban pertanyaan, sehingga murid dapat
merumuskannya dengan sistematis.
7. Tanya
jawab harus di lakukan dengan suasana yang tenang dan bukan dalam suasana yang
tegang yang penuh dengan persaingan yang tidak sehat di antara anak didik.
8. Agar
sebanyak-banyaknya murid memperoleh giliran menjawab pertanyaan dan jika
seseorang tidak dapat menjawab segera, giliran di berikan kepada murid yang
lain.
9. Usahakan
selalu agar setiap pertanyaan hanya berisi satu problem saja.
10. Pertanyaan
harus di bedakan dalam golongan pertanyaan pikiran dan pertanyaan reproduksi
atau pertanyaan yang meminta pendapat dan hanya fakta-fakta.
11. Pertanyaan-pertanyaan
yang akan diajukan sudah direncanakan sebelumnya.
12. pertanyaan
dapat berdasarkan pada konsep yang ingin diperoleh atau dipahami siswa.
Pertanyaan yang diajukan harus sesuai dengan kemampuan siswa dan dengan
kalimat yang lugas.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab
Metode Tanya memiliki beberapa
kelabihan dan kekurangan, sebagai berikut:
a. Kelebihan
Metode Tanya Jawab
1. Pertanyaan
dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang
ribut, yang mengantuk kembali tegar dan hilang kantuknya.
2. Merangsang
siswa untuk melatih dan mengebangkan daya piker, termasuk daya ingatan.
3. Mengembangkan
keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
b. Kekurangan
Metode Tanya Jawab
1. Siswa merasa takut, apabila guru kurang
dapat mendororng siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak
tegang melainkan akrab.
2.
Tidak mudah membuat pertanyaan yang
sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami siswa.
3. Waktu sering banyak terbuang, terutama
apabila siswa tidak dapat menajawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
4. Dalam jumlah siswa yang banyak, tidak
mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar