Metode Pembelajaran Inkuiri
Pengertian Metode Pembelajaran Inkuiri
Sebagai
suatu metode pembelajaran dari sekian banyak metode pembelajaran yang ada,
inkuiri menempatkan guru sebagai fasilitator, guru membimbing siswa jika
diperlukan. Dalam metode ini, siswa didorong untuk berpikir sendiri,
menganalisis sendiri, sehingga dapat menemukan perinsip umum berdasarkan bahan
atau data yang telah disediakan oleh guru. Sampai seberapa jauh siswa
dibimbing, tergantung pada kemampuannya dan materi yang sedang dipelajari.
Dharma
(2008:11) menyatakan bahwa “dengan metode inkuiri, siswa dihadapkan kepada
situasi untuk menyelidiki secara bebas dan menarik kesimpulan. Terkaan,
intuisi, dan mencoba-coba (trial and error)”. Guru bertindak sebagai
penunjuk jalan membantu siswa agar mempergunakan ide, konsep, dan keterampilan
yang sudah mereka pelajari sebelumnya untuk mendapatkan pengetahuan yang
baru. Pengajuan pertanyaan yang tepat oleh guru akan merangsang kreativitas
siswa dan membantu mereka dalam menemukan pengetahuan yang baru tersebut.
Metode ini memerlukan waktu yang relatif banyak dalam pelaksanaannya, akan
tetapi hasil belajar yang dicapai tentunya sebanding dengan waktu yang
digunakan. Pengetahuan yang baru akan melekat lebih lama apabila siswa
dilibatkan secara langsung dalam proses pemahaman dan mengkonstruksi sendiri
konsep atau pengetahuan tersebut. Metode ini bisa dilakukan baik secara
perseorangan maupun kelompok. Beberapa materi seperti menemukan rumus luas
lingkaran, dalil phytagoras, volume tabung, dan sebagainya sangat terbantu
dalam menanamkan konsep matematika. Dengan metode Inkuiri guru bisa
meminimalisir bentuk-bentuk pengumuman saja dari rumus tersebut, tetapi lebih
pada upaya siswa yang diarahkan menemukan konsep itu dibawah bimbingan guru.
Langkah Pelaksanaan Metode Pembelajaran Inkuiri
Agar
pelaksanaan metode inkuiri ini berjalan dengan efektif, beberapa langkah yang
mesti ditempuh oleh guru adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa
dengan data secukupnya. Perumusannya harus jelas, hindari pernyataan yang
menimbulkan salah tafsir sehingga arah yang ditempuh siswa tidak salah.
2. Dari data yang diberikan guru, siswa menyusun,
memproses, mengorganisir, dan menganalisis data tersebut. Dalam hal ini,
bimbingan guru dapat diberikan sejauh yang diperlukan saja. Bimbingan ini
sebaiknya mengarahkan siswa untuk melangkah ke arah yang hendak dituju, melalui
pertanyaan-pertanyaan, atau LKS.
3.
Siswa menyusun konjektur (prakiraan) dari hasil
analisis yang dilakukannya.
4. Bila dipandang perlu, konjektur (prakiraan) yang telah
dibuat oleh siswa tersebut diperiksa oleh guru. Hal ini penting dilakukan untuk
meyakinkan kebenaran prakiraan siswa, sehingga akan menuju arah yang hendak
dicapai.
5.
Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran
konjektur tersebut, maka verbalisasi konjektur sebaiknya diserahkan kepada
siswa untuk menyusunnya. Di samping itu perlu diingat pula bahwa induksi tidak
menjamin 100% kebenaran konjektur.
6. Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru
menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk menguji hasil penemuan .
Kelebihan dan Kelemahan Metode Pembelajaran
Inkuiri
1) Kelebihan Metode Inkuiri
Menurut Suryobroto
(2002:201), ada bebrapa kelebihan inkuiri antara lain:
1. Membantu
siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan penguasaan keterampilan
dan proses kognitif siswa.
2. Membangkitkan
gairah pada siswa misalkan siswa merasakan jerih payah penyelidikannya,
menemukan keberhasilan dan kadang-kadang kegagalan.
3. Memberi
kesempatan pada siswa untuk bergerak maju sesuai dengan kemampuan.
4. Membantu
memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri
melalui proses-proses penemuan.
5. Siswa
terlibat langsung dalam belajar sehingga termotivasi untuk belajar.
6. Strategi
ini berpusat pada siswa, misalkan memberi kesempatan kepada mereka dan guru
berpartisipasi sebagai teman belajar, terutama dalam situasi penemuan yang
jawabanya belum diketahui.
2) Kelemahan
Metode Inkuiri
Kelemahan inkuiri
menurut Suryobroto (2002:201) adalah sebagai berikut:
1.
Dipersyaratkan keharusan ada persiapan mental untuk
cara belajar ini.
2. Pembelajaran ini kurang berhasil dalam kelas besar,
misalnya sebagian waktu hilang karena membantu siswa menemukan teori-teori atau
menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.
3. Harapan yang ditumpahkan pada metode ini mungkin
mengecewakan siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pembelajaran secara
tradisional jika guru tidak menguasai pembelajaran inkuiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar