1. Ciri-ciri
filsafat
Seperti
yang kita ketahui bahwa filsafat adalah ilmu berfikir atau proses berfikir
untuk mendapat pengetahuan atau kebijaksanaan secara menyeluruh dan mendasar. Tujuan
ilmu filsafat adalah membahas gejala atau fenomena yang ada di dunia sehingga
permasalahan tersebut selesai hingga tuntas, pembahasan ini harus dengan
pikiran terbuka dengan tenang.
Adapun ciri-ciri
filsafat adalah universal, radikal, kesadaran, koneksitas, kausalitas, koheren
dan konsisten. Universal bermaksud
bahwa kajian filsifat harus bercirikan
keumuman yang ada di semua lapisan masyarakat, yang menjadi fenomena
umum. Radikal adalah kajian filsafat
yang mendasar hingga keakar, penyelesaian yang menyeluruh hingga tuntas. Kesadaran adalah kepedulian akan
masalah yang dapat dikaji dalam ilmu filsafat. Koneksitas adalah keterkaitan antara topic yang satu dengan yang
lain, hal ini berguna untuk penyatuan topic sehingga terecapai satu
penyelesaian yang sama. Kasualitas adalah
hubungan sebab-akibat.
2. Perbedaan
sumber pengetahuan
Terdapat
lima macam sumber pengetahuan yaitu: rasionalisme, empirisme, wahyu, intuisi,
dan kritisme. Berdasarkan Quran surat An-Nahl (16:78) Allah SWT telah berfirman
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu bersyukur”. Dari terjemahan
surat An-Nahl tersebut, gambaran awal tentang sumber pengetahuan tersirat. Rasionalisme yang merupakan sumber
pengetahuan yang berasal dari akal, dan bukan dari manusia sama seperti yang
dimaksud dengan pemberian pendengaran, beda dengan panca indra yang lain pendengaran
(telinga) dapat membuat kita berfikir bahwa pengetahuan itu benar adanya tanpa
‘harus dibuktikan’ dan pengetahuan itu bukan
berasal daari manusia. Berbeda dengan Empirisme yang berasal dari pengalaman, dimana kita menggunkan
lebih banyak impuls dari berbagai indra, dari indra penglihat misalnya, kita
lebih banyak mendapat pengalaman dari melihat daripada mendengar. Intuisi adalah sumber pengetahuan yang
berasal dari hati atau bisa kita sebut insting. Adalah penyelesaian masalah
yang didapat saat kita sedang merenung atau bahkan saat kita sudah tidak
memikirkan masalah tersebut. Wahyu adalah
sumber pengetahuan termultak karena berasal dari Tuhan yang kita percayai keberadaannya
yang kita percayai
keberadaannya. Kritisme adalah
sumber pengetahuan yang tidak berasal dari sumber pengetahuan di atas, karena
orang-orang kritisme beranggapan bahwa ada sumber pengetahuan yang lebih baik
dari ke-empat sumber di atas.
3. Keterkaitan
antara sumber pengetahuan dan sarana berfikir
Sarana
berfikir memudahkan manusia untuk menyimpulkan atau menelaah ilmu-ilmu yang
bersadar dari berbagai sumber seperti; rasionalisme, empirinsme, instuisi,
wahyu dan kritisme, dengan baik. Karena dalam sarana berfikir terdapat empat
metode sarana berifkir yaitu, bahasa, matematika, statistic dan logika.
Keempatnya saling berhubungan membuat kesalingterkaitan yang tak bisa
dipisahkan, menyusun kesimpulam guna proses mempermudah dalam pembelajaran.
4. Mengapa
pemilihan aliran filsafat tidak satu saja?
Karena
antara aliran saling melengkapi, dalam kehidupan jaman sekarang di mana
permasalahan juga semakin kompleks menjadi butuhnya banyak pegangan dalam
proses pengambilan keputusan, guna mendapat
hasil akhir yang baik dan sesuai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar