1.1 Pengertian
Metode Ceramah
Metode
ceramah yang dianggap sebagai penyebab utama dari rendahnya
minat belajar siswa terhadap pelajaran memang patut dibenarkan, tetapi juga
anggapan itu sepenuhnya kurang tepat karena setiap metode atau model
pembelajaran baik metode pembelajaran klasik termasuk metode
ceramah maupun metode
pembelajaran modern sama-sama mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing,
yang saling melengkapi satu sama lain.
Metode
ceramah itu sendiri pada dasarnya memiliki banyak
pengertian dan jenisnya. Berikut ini beberapa pengertian dari metode ceramah,
antara lain :
1. Menurut Winarno
Surahmad, M.Ed, ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru
terhadap kelasnya, sedangkan peranan murid mendengarkan dengan teliti, serta
mencatat yang pokok dari yang dikemukakan oleh guru.
3. Metode ceramah menurut Gilstrap dan Martin
1975 : ceramah berasal dari bahasa latin yaitu Lecturu, Legu ( Legree, lectus)
yang berati membaca kemudian diartikan secara umum dengan mengajar sebagai
akibat dari guru menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan
pelajaran dengan penggunaan buku.
4. Metode ceramah yaitu penerapan dan penuturan
secara lisan oleh guru terhadap kelasnya, dengan menggunakan alat bantu mengajar
untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada siswa. Metode ceramah ini
sering kita jumpai pada proses-proses pembelajaran di sekolah mulai dari
tingkat yang rendah sampai ke tingkat perguruan tinggi, sehingga metode seperti
ini sudah dianggap sebagai metode yang terbaik bagi guru untuk melakukan
interaksi belajar mengajar. Satu hal yang tidak pernah menjadi bahan refleksi
bagi guru adalah tentang efektifitas penggunaan metode ceramah yaitu mengenai
minat dan motivasi siswa, bahkan akhirnya juga berdampak pada prestasi siswa.
5. Metode
ceramah juga disebut juga kegiatan memberikan informasi
dengan kata-kata. Pengajaran sejarah, merupakan proses pemberian informasi atau
materi kepada siswa serta hasil dari penggunaan metode tersebut sering tidak
berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Makna dan arti dari materi atau
informasi tersebut terkadang ditafsirkan berbeda atau salah oleh siswa. Hal ini
karena tingkat pemahaman setiap siswa yang berbeda-beda atau dilain pihak guru
sebagai pusat pembelajaran kurang pandai dalam menyampaikan informasi
atau materi kepada siswa. Jenis-jenis metode ceramah, terdiri dari metode
ceramah bervariasi, metode ceramah campuran dan metode ceramah asli.
Anggapan-anggapan negatif tentang metode
ceramah sudah seharusnya patut diluruskan, baik dari segi
pemahaman artikulasi oleh guru maupun penerapannya dalam proses belajar
mengajar disekolah. Ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan
dan penuturan lisan dari guru kepada peserta didik, dalam pelaksanaan ceramah
untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu media
pembelajaran seperti gambar dan audio visual lainnya. Definisi
lain ceramah menurut bahasa berasal dari kata lego(bahasa latin)
yang diartikan secara umum dengan “mengajar” sebagai akibat guru menyampaikan
pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan menggunakan
buku kemudian menjadi lecture method atau metode
ceramah.
Definisi
metode ceramah diatas, bila langsung diserap dan
diaplikasikan tanpa melalui pemahaman terlebih dahulu oleh para guru tentu
hasil yang didapat dari penerapan metode ini akan jauh dari harapan, seperti
halnya yang terjadi dalam problematika saat ini. Hampir setiap guru sejarah
menggunakan metode ceramah yang jauh dari kaidah-kaidah metode ceramah
seharusnya.
Metode
ceramah dalam proses belajar mengajar sesungguhnya tidak
dapat dikatakan suatu metode yang salah. Hal ini dikarenakan model pengajaran
ini seperti yang dijelaskan diatas terdiri dari beberapa jenis, yang nantinya
dapat dieksploitasi atau dikreasikan menjadi suatu metode ceramah yang
menyenangkan, tidak seperti pada metode ceramah klasik yang terkesan
mendongeng.
1.2 Kelemahan dan Kelebihan
Metode
ceramah dalam penerapannya di dalam proses belajar mengajar
juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain :
1) Kelemahan :
1. Mudah menjadi verbalisme.
2. Yang visual
menjadi rugi, dan yang auditif (mendengarkan) yang benar-benar menerimanya.
3. Bila selalu
digunakan dan terlalu digunakan dapat membuat bosan.
4. Keberhasilan
metode ini sangat bergantung pada siapa yang menggunakannya.
5. Cenderung membuat siswa pasif
2) Kelebihan :
2. Mudah
mengorganisasikan tempat duduk / kelas.
3. Dapat diikuti
oleh jumlah siswa yang besar.
4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
6. Lebih ekonomis
dalam hal waktu.
7. Memberi kesempatan pada guru untuk
menggunakan pengalaman, pengetahuan dan kearifan.
8. Dapat
menggunakan bahan pelajaran yang luas
9. Membantu siswa
untuk mendengar secara akurat, kritis, dan penuh perhatian.
10. Jika digunakan
dengan tepat maka akan dapat menstimulasikan dan meningkatkan keinginan
belajar siswa dalam bidang akademik.
11. Dapat menguatkan bacaan dan belajar
siswa dari beberapa sumber lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar